MAKALAH
SEKOLAH EFEKTIF DI LUAR DAN DI DALAM MENJADI DAMBAAN
(Analisis Masalah Kinerja Manusia)
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Teknologi Kinerja dalam Pendidikan (MTP-525)
Disusun Oleh :
CUCU ERNAWATI NIM : 55 2010 02
UNIVERSITAS ISLAM AS-SYAFI’IYAH
PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER TEKNOLOGI PENDIDIKAN
2011
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur yang tidak terhingga kehadirat Illahi Robi, serta solawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW atas nikmat dan kesehatan yang diberikan Allah SWT, maka laporan ini dapat diselesaikan sebagaimana mestinya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teknologi Kinerja dalam Pendidikan dengan kode mata kuliah MTP-525. Yang menjadi bahasan dalam makalah ini yaitu tentang Analisis terhadap kinerja personil SDN Cijagang 3
Secara umum isi dari laporan ini jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan oleh karena kemampuan tentang bahasan ini masih terbatas. Maka bimbingan dan arahan yang membangun untuk penulisan selanjutnya dari semua pihak sangat diharapkan.
Akhirnya ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Yth: Ibu Dr. Astriana Baiti Sinaga, selaku dosen mata kuliah Teknologi Kinerja dalam Pendidikan dan rekan-rekan mahasiswa juga semua pihak yang telah mendukung kami dalam penyusunan makalah ini.
Semoga segala amal baik yang telah diberikan mendapat balasan yang setimpal dari Allah.SWT. Amin...........!
Cianjur, Maret 2011
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................... ... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. .. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Sekolah yang diharapkan......................................................... 3
B. Hasil Analisis terhadap Sekolah.............................................. 4
C. Upaya yang akan dilakukan dalam menciptakan
Sekolah yang Efektif di dalam dan di luar.............................. 7
BAB III KESIMPULAN......................................................................... .. 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perubahan pendidikan tidak hanya kebutuhan pribadi guru untuk merespon perubahan yang terjadi dalam perspektif sosial, ekonomi, dan politik. Akan tetapi, perubahan pendidikan merupakan keperluan organisasi bahkan manajemen untuk mengusahakan dan melibatkan individu yang berkiprah dan terkait untuk memajukan pendidikan anak bangsa.
Setelah memasuki setengah dasawarsa era otonomi daerah, ternyata desentralisasi pendidikan memberikan peluang otonomi lebih luas kepada kepala sekolah sehingga semakin dirasakan banyak manfaatnya untuk membuat kebijakan pengembangan sekolah. Hal itu untuk mempercepat kemajuan masyarakat karena saat ini masyarakat membutuhkan banyak sekolah yang benar-benar berkualitas dalam bidang manajemen, program pengajaran, iklim, dan kepemimpinan sekolah.
Tantangan utama bagi manajemen abad ke-21 adalah bagaimana menjadikan suatu organisasi sebagai pemimpin perubahan. Pemimpin perubahan memandang perubahan sebagai peluang. Pimpinan perubahan memandang perubahan dengan mengetahui bagaimana memperoleh kebenaran tentang perubahan dan mengetahui bagaimana membuat perubahan organisasi menjadi efektif di dalam dan di luar organisasi.
Untuk itulah saya melakukan analisis terhadap sekolah tempat saya bertugas, apakah sudah termasuk sekolah yang efektif di dalam dan di luar ?
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tadi, maka yang menjadi masalah dalam laporan ini dapat di rumuskan untuk dijadikan bahasan adalah :
1. Seperti apa gambaran sekolah yang diharapkan?
2. Bagaimana dengan sekolah Negeri Cijagang 3?
3. Upaya apa yang akan dilakukan untuk menjadikan sekolah efektif di dalam dan di luar?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sekolah yang diharapkan
Sekolah yang diharapkan adalah sekolah yang mampu melakukan Pengembangan sekolah. Pengembangan sekolah berarti melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Tentu saja, perubahan yang dimaksud adalah berkaitan dengan kualitas sekolah. Perubahan adalah bergerak dari keadaan yang tetap. Itu artinya bergerak menuju sasaran, pernyataan ideal atau visi apa yang seharusnya, dan cara bergerak dari kondisi masa kini, kepercayaan, atau sikap (Williem J, ed.,et.al., 1995: 9).
Renihan dan Renihan dalam Saran dan Tranfford, (1990; 18) menyimpulkan dalam penelitiannya, bahwa ada beberapa faktor penting yang mendorong efektivitas organisasi sekolah. Di antaranya adalah memahami misi yang mencakup: membagi norma dan konsisten dalam keseluruhan sekolah, kesepakatan dalam cara melakukan sesuatu yang dimulai dari sasaran awal yang jelas dan dipahami oleh semuanya, harapan tinggi terhadap pentingnya sasaran, pembuatan rencana secara bersama.
Tugas utama manajemen sekolah di masa depan dapat dipastikan akan lebih dinamis dan menantang. Itu sebabnya fokus manajemen sekolah adalah perubahan sistem organisasi, penekanan terhadap mengatasi masalah-masalah alamiah yang bersifat situasional dan berdampak luas. Terutama, kemampuan membuat kebijakan untuk pengembangan sekolah
Persoalan yang menarik dan tidak banyak diperbincangkan orang, sungguh yang membuat sekolah unggulan dalam operasionalnya terletak pada kepemimpinan sekolah. Kepala sekolah, para wakil, staf, guru-guru, dan karyawan yang menyatu dalam visi dan bergerak dalam arah visi dan strategi yang benar menuju perubahan yang bermakna.
B. Hasil Analisis terhadap Sekolah
1. Identitas sekolah
Nama sekolah : SDN CIJAGANG 3
Alamat : Kp Majalaya Desa Cijagang Kecamatan Cikalong kulon
2. Visi Sekolah
Membina siswa yang cerdas dalam berpikir, berbudaya
sebagai warga negara kreatif dalam daya Cipta
3. Misi Sekolah
Melakukan pengembangan wawasan :
1. Ilmu Pengetahuan dan teknologi sesuai kemajuan zaman
2. Menanamkan nilai moral yang tersurat dan tersirat sebagai bekal dalam kehidupan bermasyarakat
3. Memotivasi imajinasi siswa untuk melahirkan daya cipta dan kreasi yang kreatif serta bernilai seni.
4. Jumlah siswa
Sampai akhir bulan ini berjumlah 233 orang
5. Personil Sekolah
NO | Nama Tempat Tgl. Lahir | Nip Karpog | Identitas | Status | Pendidikan | Gol Rng | TMT | TMT di SD ini | Mngajr Di Kls | Absensi | Ket | |||||||||||||||
JK | Agm | KS | GK | GA | GO | GII | GS | PS | >D2 | D2 | D3 | S1 | S2 | | | | | S | I | A | | |||||
1 | Abas Bastaman | 19520401 197402 1 002 | L | Islam | √ | - | - | - | - | - | - | - | - | - | √ | - | IV/a | - | - | KS/ MTK | - | - | - | - | ||
| ||||||||||||||||||||||||||
2 | Nurdjanah | 19540502 197403 2 002 | L | Islam | - | √ | - | - | - | - | - | - | √ | - | - | - | IV/a | - | - | I | - | - | - | - | ||
| ||||||||||||||||||||||||||
3 | Ruswana | 19580707 197803 1 002 | L | Islam | - | √ | - | - | - | - | - | - | - | - | √ | - | IV/a | - | - | III | - | - | - | - | ||
| ||||||||||||||||||||||||||
4 | Djudju Djuhamsah | 19510306 198412 2 001 | P | Islam | - | - | √ | - | - | - | - | - | - | - | √ | - | IV/a | - | - | I s/d VI | - | - | - | - | ||
| ||||||||||||||||||||||||||
5 | Sadiah, S.Pd.I | 19590907 198308 2 001 | P | Islam | - | - | √ | - | - | - | - | - | - | - | √ | - | IV/a | - | - | I s/d VI | - | - | - | - | ||
| ||||||||||||||||||||||||||
6 | M. Suminar | 19610818 198603 2 005 | P | Islam | - | √ | - | - | - | - | - | - | - | - | - | - | IV/a | - | - | II | - | - | - | - | ||
| ||||||||||||||||||||||||||
7 | E. Saepudin S.Pd | 19690909 196103 1 004 | P | Islam | - | √ | - | - | - | - | - | - | √ | - | - | - | III/d | - | - | VI | - | - | - | - | ||
| ||||||||||||||||||||||||||
8 | Cucu Erna Wati | 19690420 200701 2 012 | P | Islam | - | √ | - | - | - | - | - | - | - | - | √ | - | II/b | - | - | IV | - | - | - | - | ||
| ||||||||||||||||||||||||||
9 | Rukmansyah | 25387586 529200032 | L | Islam | - | - | - | - | - | √ | - | - | - | - | - | - | - | - | - | I s/d VI | - | - | - | - | ||
| ||||||||||||||||||||||||||
10 | Pina Indrayani | 3033760662300043 | P | Islam | - | - | - | - | - | √ | - | - | - | - | - | - | - | - | - | I s/d VI | - | - | - | - | ||
| ||||||||||||||||||||||||||
11 | Andi sachruardi | 65457763662500002 | L | Islam | - | - | - | - | - | √ | - | - | - | - | - | - | - | - | - | V | - | - | - | | ||
| ||||||||||||||||||||||||||
12 | Rika Fauziah | | P | Islam | - | - | - | - | - | √ | - | - | - | - | - | - | - | - | - | | - | - | - | - | ||
| ||||||||||||||||||||||||||
13 | Soni Kamaludin | | L | Islam | - | - | - | - | - | - | √ | - | - | - | - | - | - | - | - | | - | - | - | - | ||
| ||||||||||||||||||||||||||
6. Kondisi Kinerja Personil
a. Kinerja Kepala Sekolah.
Kepemimpinan Kepala Sekolah beliau jarang sekali datang ke sekolah, semua urusan sekolah diserahkan pada salah seorang guru, kepala sekolah merasa percaya pada guru-guru karena sudah hampir sarjana semua sehingga merasa tidak perlu ada lagi binaan, supervisi, bahkan tak pernah memperhatikan kesejahteraan guru-gurunya dalam bentuk binaan apalagi dalam bentuk materi, lebih-lebih terhadap siswa-siswinya jarang sekali bertatap muka hanya untuk sekedar bersilaturahmi saja.
b. Kinerja Guru
Keadaan semacam ini berdampak pada kinerja guru, guru bingung dalam setiap mengambil keputusan tentang urusan sekolah, Bagai ayam kehilangan induknya. Belum lagi guru yang dituakan oleh kepala sekolah jabatan dan golongannya berada dibawah guru yang lain, sehingga bagi guru yang merasa senior merasa tidak nyaman apabila diberi tugas oleh guru yang dituakan tersebut Apa lagi setiap kinerja guru yang bernilai positif tak pernah dihargainya, dan selalu dianggap salah terhadap semua kinerja guru tapi tanpa memberi contoh yang jelas dari yang disalahkannya itu. Tetapi walaupun dengan kondisi sekolah seperi itu, guru-guru tidak lupa kewajibannya untuk mendidik, mengajar, melatih dan menilai anak didik. Hal ini terbukti dengan diraihnya prestasi dari perlombaan-perlombaan yang diadakan di tingkat kecamatan, walau tak semuanya meraih emas tapi masih bisa bersaing dengan sekolah yang ada disekitarnya.Kejuaraan yang diraih tidak dapat membawa perubahan terhadap sikap kinerja Kepala sekolah, tidak ada ucapan terima kasih atas kinerja guru yang telah membawa nama baik sekolah tersebut dengan melatih dan membimbing siswa dalam setiap event.
C. Upaya yang akan dilakukan dalam menciptakan Sekolah yang Efektif di dalam dan di luar.
Upaya yang akan dilakukan, saya akan mencoba menerapkan suatu strategi alignment, model eksekusi yang mana menurut yang saya unduh dari www.assessmentcenters.org bahwa :
Apakah Manajemen Eksekusi Strategis?
Eksekusi Manajemen pada dasarnya adalah menerjemahkan strategi Anda menjadi kenyataan. Hal ini bukan hanya menyelesaikan tugas atau tujuan, tetapi juga untuk mencapai tujuan bisnis yang mendasarinya. Hal ini untuk memungkinkan peninjauan konstan dan fine-tuning dari strategi Anda. Sebuah manajemen pelaksanaan yang baik akan fokus pada APA dan BAGAIMANA sebuah prestasi. Pelaksanaan manajemen terkait dengan dan orang-orang manajemen budaya, tetapi tidak orang tua mereka.
Eksekusi tidak hanya 'apa', tetapi juga 'bagaimana'
Selain mencapai tujuan usaha (jangka panjang) ATAU tujuan usaha (jangka pendek), pelaksanaan manajemen juga mencakup cara Anda menyelesaikan tugas -. Contoh EM tidak akan hanya melihat Anda menyiapkan jaringan ATM, tetapi juga pada aspek kualitatif tujuan Anda. Aspek kualitatif bisa lokasi premium, kedekatan dengan Anda target segmen pelanggan, jumlah minimum dll masalah operasional ..
Dengan mengakaji kutipan tadi maka yang akan saya lakukan adalah merealisasikan apa yang ditegaskan dalam PP Nomor 19 tahun 2005, disana telah dinyatakan kompetensi-kompetensi guru yang harus direalisasikan yang meliputi komponen kompetensi a) kompetensi pedagogik; b) kompetensi kepribadian; c) kompetensi profesional; dan, d) kompetensi sosial.
Secara keseluruhan Standar Kompetensi Guru terdiri atas 7 (tujuh) kompetensi yakni :
● Komponen Kompetensi Pengelolaan Pembelajaran yang terdiri atas :
1. Penyusunan rencana pembelajaran.
2. Pelaksanaan interaksi belajar mengajar.
3. Penilaian prestasi belajar peserta didik.
4. Pelaksanaan tindak lanjut penilaian prestasi belajar peserta didik
● Komponen Kompetensi Pengembangan Potensi terdiri atas :
5. Pengembangan profesi
● Komponen Kompetensi Penguasaan Akademik terdiri atas :
6. Pemahaman wawasan kependidikan.
7. Penguasaan bahan kajian akademik.
Esensi upaya yang akan dilakukan adalah merealisasikan kemampuan guru dalam menunjukkan kecakapan atau kompetensi yang dimilikinya dalam dunia kerja yang sebenarnya. Dunia kerja guru yang sebenarnya adalah membelajarkan siswa dalam kegiatan pembelajaran di kelas
Untuk hubungan sosial dengan rekan kerja akan berusaha untuk menciptakan kondisi sekolah yang harmonis, kekeluargaan dan demokratis siap menghadapi tantangan dari luar dan dalam sekolah.
Berusaha menciptakan kebersamaan yang apa bila diibaratkan membuat segelas kopi yang terdiri dari gula, kopi, susu dan air dituang dalam satu gelas diaduk untuk menjadi satu gelas yang apabila diminum disiang hari atau malam hari nikmat rasanya
BAB III
KESIMPULAN
Perubahan pendidikan tidak hanya kebutuhan pribadi guru untuk merespon perubahan yang terjadi dalam perespektif sosial, ekonomi, dan politik. Akan tetapi, perubahan pendidikan merupakan keperluan organisasi bahkan manajemen untuk mengusahakan dan melibatkan individu yang berkiprah dan terkait untuk memajukan pendidikan anak bangsa.
Tantangan utama bagi manajemem abad ke-21 adalah bagaimana menjadikan suatu organisasi sebagai pemimpin perubahan. Pemimpin perubahan memandang perubahan sebagai peluang. Pimpinan perubahan memandang perubahan dengan mengetahui bagaimana memperoleh kebenaran tentang perubahan dan mengetahui bagaimana membuat perubahan organisasi menjadi efektif di dalam dan di luar organisasi.
Dengan mengakaji apa yang dimaksud strategi eksekusi tadi maka yang akan saya lakukan adalah merealisasikan apa yang ditegaskan dalam PP Nomor 19 tahun 2005, disana telah dinyatakan kompetensi-kompetensi guru yang harus direalisasikan yang meliputi komponen kompetensi a) kompetensi pedagogik; b) kompetensi kepribadian; c) kompetensi profesional; dan, d) kompetensi sosial.
Upaya ke depan selanjutnya berusaha menciptakan kebersamaan yang apa bila diibaratkan membuat segelas kopi yang terdiri dari gula, kopi, susu dan air dituang dalam satu gelas diaduk untuk menjadi satu gelas yang apabila diminum disiang hari atau malam hari nikmat rasanya
DAFTAR PUSTAKA
Bambang, Warsita. 2008. Teknologi Pembelajaran, Landasan dan Aplikasinya. Jakarta : Rineka Cipta.
Miarso, Yusufhadi. 2009. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta : Kencana 2009.
http://www.teknologipendidikan.net/human-performance-technology.
PP Nomor 19 Tahun 2005. Tentang Standar Nasional Pendidikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar